Cara Oversize Piston Sepeda Motor

Ingin Tahu Cara Oversize ?


Istilah oversize adalah istilah yang paling sering didengar. Tapi tahukah anda apa itu oversize? Oversize adalah perbaikan mesin dengan cara mengganti piston dengan ukuran yang lebih besar. Jadi piston yang lama diganti dengan piston baru yang ukurannya lebih besar dari pistton lama. Tujuan dilakukan oversize disebabkan mesin susah hidup atau sama sekali tak bisa hidup, tenaga mesin kurang, dan untuk keperluan modifikasi mesin. Dan masih banyak alasan lainnya kenapa dilakukan oversize.

Dibawah Ini cara adalah Overzise , Perhatikan baik baik ya otomania:
1. Pemeriksaan.
Sebelum menentukan apakah perlu oversize, maka perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Pemeriksaan yang umun dilakukan di bengkel – bengkel sepeda motor, adalah secara visual. Mekanik biasanya hanya melihat apakah ada bekas gesekan di piston dan silindernya. Tapi proses pemeriksaan yang sebenarnya adalah dengan melakukan pengukuran. Alat yang digunakan adalah micrometer dan dial gauge. Untuk cara pengukurannya akan saya jelaskan di artikel berikutnya.

2. Menentukan ukuran oversize
Ukuran oversize yang umum adalah 25, 50 , 75 dan 100. Tapi ada juga oversize sampai 125. Contoh bila ukuran 25 maka piston diganti dengan ukuran yang lebih besar 0,25 mm dari ukuran piston standarnya. Misalkan ukuran piston standar 50 mm, maka piston 25 ukurannya adalah 50,25mm. Lalu bila ukuran 100, maka ukuran pistonnya adalah 51mm. Setelah ditentukan ukuran oversizenya, maka siapkan piston sesuai ukuran oversizenya.

3. Korter
Setelah siap piston ukuran oversizenya, maka mekanik pun pasti mengganti ring piston yang sesuai dengan ukuran pistonnya. Lalu dibawa ke bengkel bubut untuk dikorter blok mesinnya.

Setelah selesai dikorter, tinggal mekanik merakit piston dan ring pistonnya,serta semua kelengkapan lainnya. Piston dan ring piston yang dipasang adalah piston dan ring yang baru. Jangan pasang piston dan ring yang lama! Sekian penjelasan bagaimana cara oversize. 
sekian cara oversize piston semoga bermanfaat terima kasih.

Contoh Syair Pendidikan Beserta Arti Dan Maknanya

        

             Syair merupakan karya sastra khas melayu kuno yang cukup populer. Pada awalnya syair berasal dari peradaban Arab yang kemudian masuk ke daerah Melayu kuno. Namun seiring dengan perkembangannya, syair mulai dimodifikasi dan diubah menjadi syair khas Melayu. Khususnya karena pengaruh tokoh pujangga terkenal seperti Hamzah Fanzuri. Pada pembahasan artikel sebelumnya, telah diberikan ciri ciri syair dan beberapa contoh syair nasihat. Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya kita mengetahui klasifikasi dari syair itu sendiri.


Contoh Syair Pendidikan dan Maknanya
Contoh Pertama :
(1) Dengarlah wahai anakanda
Rajinlah belajar sepanjang masa
Ilmu tiada pernah habis dieja
sebagai bekal sepanjang usia
(2) Dengan ilmu engkau terjaga
Dari suramnya waktu dan masa
Cemerlang akan senantiasa
Menyinari dirimu di masa dewasa
(Karya Gina Hayana)
Makna syair: 
Syair pendidikan ini hanya memiliki 2 bait yang masing masing terdiri dari 4 baris dan bersajak a/a/a/a. Meskipun hampir mirip dengan ciri ciri pantun, syair ini memiliki perbedaan yang jelas. Dilihat dari contoh 1, baris 1 dan 2 pada syair tidak berfungsi sebagai sampiran. Semua baris berfungsi sebagai isi. Secara umum, syair pendidikan ini berisikan pesan untuk anak/pelajar tentang pentingnya belajar dan mencari ilmu. Pada bait (1) pengarang memberikan nasihat agar tidak pernah berhenti belajar dan mencari ilmu. Selanjutnya pada bait (2) dijelaskan bagaimana manfaat ilmu untuk kehidupan dan masa depan anak.
Contoh Kedua : 
(1) Inilah syair tentang hardiknas,
jangan dibaca hati yang panas,
untuk pengingat supaya awas,
bukannya pujian supaya puas.
(2) Sekarang dunia sangatlah maju.
janganlah sampai kita tertipu,
kualitas rendah dibanding lalu,
tak pernah bergerak dititik itu.
(3) Pendidikan sudah dibuat pilar,
agar menjadi bangsa nan besar,
tapi masalahnya tak kelar-kelar,
bak benang kusut berpusar-pusar.
(Karya Agus Purnomo)
Makna Syair:
Syair pendidikan diatas berisikan tentang kritikan pengarang tentang kualitas pendidikan di Indonesia. Dari contoh 2, terlihat pengarang menggunakan banyak bahasa kiasan untuk mengungkapkan pesan yang ingin disampaikan. Pada bait (1) pengarang mengingatkan bahwa syairnya dia buat dalam rangka memperingati hardiknas dan sebagai pengingat saja. Pada bait (2) dia menyatakan banyak perubahan pada pendidikan seiring perkembangan zaman, namun kualitasnya di lapangan justru semakin buruk. Selanjutnya pada bait (3) meskipun disadari sebagai pilarnya kemajuan kualitas SDM tetapi dalam dunia pendidikan itu sendiri masih banyak masalah yang perlu direvisi.

Contoh Ketiga :
(1) Pergi ke sekolah jangan malas
Belajar yang rajin di dalam kelas
Jaga sikapmu jangan culas
Agar hati tiada keras
(2) Sekolah tempat mencari ilmu
Luruskan niat dan itikadmu
Belajar giat tekun selalu
Agar baik masa depanmu
(3) Hormati olehmu para guru
Agar berkah turun padamu
Ilmu mudah masuk ke kalbu
Pertanda baik hati dan jiwamu
(4) Hargai kawan serta sahabat
Tanda hidup bermufakat
Agar diri menjadi hebat
Terhormat serta bermartabat
(5) Jangan sombong jangan takabur
Segala anugerah sudah diatur
Banyaklah engkau bersyukur
Iman di dada semakin subur
(Karya Gina Hayana)
Makna syair ketiga:
Contoh 3 adalah syair pendidikan yang berjumlah 5 bait. Secara umum syair ini mendorong pembacanya untuk tidak malas bersekolah, mencari ilmu dan bersosialisasi. Pada bait (1) penulis memberikan semangat untuk belajar dan tidak bersikap culas. Bait (2) juga isinya hampir sama dengan bait (1). Penulis menekankan prioritas utama pelajar adalah belajar dan ilmu yang didapat bisa menentukan masa depannya. Bait (3) mengingatan bahwa guru adalah pendamping dan perantara ilmu. Oleh karena itu, hormatilah guru yang telah bersusah payah membantumu belajar. Dengan begitu, ilmu yang kamu dapat menjadi lebih bermakna dan tertanam kuat didalam jiwa. Sedangkan pada bait (4) penulis mengingatkan bahwa sekolah juga tempat untuk bersosialisasi. Oleh karena itu hargai teman dan sahabat yang kamu miliki. Selanjutnya pada bait (5) mengingatkan hendaknya jangan takabur dan sombong selama menuntut ilmu. Bukan berarti orang yang mendapat nilai bagus akan sukses di masa depan. Syukuri apa yang dimiliki hari ini dengan demikian ilmu dan iman yang dimiliki semakin kuat.